Ruang Sosial Bernama Ma'silaga Tedong

Tiap penghujung desember Tana Toraja dan sekitarnya selalu saja semarak dengan acara ritual budaya

Peresmian Wisma Kalla

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan kepada Gubernur Sulsel dan Walikota Makassar pada peresmian Wisma Kalla di Makassar.

Pesona Anjungan Pantai Losari

Anjungan Pantai Losari merupakan tempat favorit menikmati panorama senja bagi warga Makassar dan sekitarnya.

Tourist Bali

Seorang wisatan asing menikmati deburan ombak Pantai Kuta, Bali

Archive for 2010

Ma'silaga Tedong

Ma'silaga tedong yang berlangsung di Malekeri,
Desa Palangi, Kec. Balusu, Kab. Toraja, Senin (27/12/2010) sore


Ruang Sosial Bernama Ma'silaga Tedong

Tiap penghujung desember Tana Toraja dan sekitarnya selalu saja semarak dengan acara ritual budaya. Pasalnya momentum perayaan Natal yang drangkaikan dengan tahun baru menjadi ajang pulang kampung atau mudik bagi para perantau asal Tana Toraja dan sekitarnya.

Mengisi ruang-ruang waktu yang sarat akan nuansa guyub ada-ada saja kegiatan yang dihelat oleh warga setempat guna menyemarakkan suasana mudik.

Di samping acara ritual budaya yang sudah mentradisi, seperti Rambu Solo (prosesi pemakaman) dan Rambu Tuka (sykuran kelahiran), acap kali juga digelar acara yang bermultdimensi. Salah satu diantaranya Ma'silaga Tedong (beradu kerbau) seperti yang digelar di Malekeri, Desa Palangi, Kec. Balusu, Kab. Toraja, Senin (27/12/2010) sore. Berlangsung di sebuah lapangan tidak jauh dari Museum Ne’ Gandeng, sedikitnya 10 ekor kerbau saling diperhadapkan untuk adu kekuatan.

Acara tersebut mengundang antusiasme warga setempat dan para pemudik, termasuk wisatawan mancanegara dan domestik. Tak urung penulis dan tim wartawan Kompas ikut merubung gelaran tersebut. Tampak deretan kendaraan pengunjung memanjang sekitar dua kilometer dari titik kegiatan hingga jembatan Ne’ Gandeng yang merupakan akses utama menuju tempat acara. Dari plat nomor polisinya dapat ditebak kendaraan tersebut berasal dari Mamuju, Bone, Pangkep, Sinjai, Bukulumba, Takalar, Luwu, Enrekang, dan Parepare.

Menurut Uni Fidelia Suleman, acara ini memang setiap tahun digelar oleh warga setempat dalam rangka membuka ruang sosial bagi warga setempat dan pendatang. Mahasiswi semester empat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar ini, menilai Mappassilaga Tedong relevan dengan potensi alam dan karakteristik budaya setempat. Kerbau merupakan hewan persembahan untuk acara-acara ritual Toraja. Sementara kondisi alam Tana Toraja yang sarat subur dan sarat hehijauan merupakan habitat buat hewan bertanduk itu.

Ma'silaga Tedong sekaligus merupakan ukuran ketelatenan peternak dan petani memelihara kerbau. Sebab, ukuran menang kalahnya kerbau yang diadu sangat ditentukan oleh postur tubuh kerbau, stamina, dan kekokohan tanduk serta bagian kepala kerbau terebut. Satu lagi yang tak bisa dilupakan adalah panjang dan kekarnya tanduk kerbau. Semua faktor itu sangat menentukan sejauh mana seekor kerbau aduan bisa menundukkan lawannya.


Selengkapnya :
http://makassar.tribunnews.com//read/artikel/143029/CITIZEN-REPORTER-10-Kerbau-Bertarung-Sambut-Wisatawan

BERITA FOTO : Diskotek M-Club Makassar Terbakar











Diskotek M-Club yang terletak di kawasan Panakkukang Mas, Makassar, Sulawesi Selatan, terbakar, Sabtu (18/12/2010) sekitar pukul 14.00 Wita. Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. Pada saat kejadian, tempat hiburan malam tersebut sedang tidak beroperasi karena sekitar empat bulan terakhir sedang dalam renovasi.








Selengkapnya :
http://tribun-timur.com//read/artikel/141665/BERITA-FOTO-M-Club-Terbakar

Balada Loper Koran


Balada Loper Koran Dg Naba

Menjadi penjaja koran hingga usia senja tentu tak pernah dipikirkan oleh Dg Naba (79). Namun nasib ternyata berkata lain, ia tetap menjadi penjaja koran di pinggir jalan di usianya yang telah menginjak kepala tujuh. Dg Naba mulai menjajakan koran sejak pagi hingga tengah malam. Ia berdiri di perempatan Jl Dr Ratulangi, Jl Landak, dan Jl Kakatua, Makassar sambil menyodorkan koran kepada setiap pengguna jalan yang singgah di perempatan jalan itu.

Kakek tua ini memulai pekerjaannya sebagai loper koran pada tahun 1972. Beliau dikarunia empat orang anak.

Saat orang lain yang sebaya dengan Dg Naba menikmati masa tuanya sambil terkekeh-kekeh dengan anak dan cucunya, Dg Naba harus terus mencari rejeki. Kalau hari ini tidak menjajakan koran, dapur tak akan mengepul.


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/140651/Balada_Loper_Koran_Dg_Naba

Menikmati Suasana Petang di Pengayoman








Suasana Jalan Pengayoman Makassar. Ketika di abadikan menggunakan kamera Canon 1000D, pada hari Senin (13/12/2010).

BERITA FOTO : Panorama di pelosok Barru

Seorang warga Desa Paccekke, Kec. Soppeng Riaja, Kab. Barru melintasi jalan di desa
yang berada di ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut,
Minggu (28/11/2010) pagi. Ibu ini adalah salah satu dari 200 penghuni desa yang
hidup dalam komunitas rumpun keluarga dalam satu garis keterunan.



Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/138921/FOTO_CITIZEN_Panorama_di_Pelosok_Barru

BERITA FOTO: Pedagang Parfum Masuk Unhas






Tak hanya pedagang asogan di kampus Unhas Makassar yang menawarkan manisan, minuman, atau krupuk. Kini pedagang parfum sudah mulai masuk di kampus merah ini seperti terlihat Kamis (11/11/2010) yang dijajakan seorang anak.






Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com//read/artikel/136629/BERITA-FOTO-Pedagang-Parfum-Masuk-Unhas

Ombak Tinggi Buat Nelayan Parepare Sengsara

Seorang nelayan memilih merapatkan perahunya ke tepi pantai Mattirotasi,
Parepare, Jumat (05/11/2010) sore. Angin kencang yang memicu tingginya
gelombang laut membuat nelayan takut melaut.


Cuaca buruk akhir-akhir ini membuat para nelayan di Parapare sengsara. Mereka tak bisa mencari ikan di tengah laut karena takut perahu mereka karam diterjang ombak besar.

Jumat sore tadi, angin kencang bertiup dari laut dan memicu tingginya gelombang laut menuju bibir Pantai Mattirotasi, Parepare.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan, cuaca buruk masih akan terjadi selama November ini. Karena itu, para nelayan diminta waspada.

Untuk menyambung hidup, para nelayan terpaksa hanya mencari ikan ta jauh dari bibir pantai dengan konsekuensi hasil yang didapatkan juga sanagt sedikit.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/135785/Ombak_Tinggi_Buat_Nelayan_Parepare_Sengsara

BERITA FOTO : Unhas Benahi Jaringan Komunikasi



Sejumlah mahasiswa Unhas melintas di koridor kampus mereka, Rabu (03/11/2010). Universitas Hasanuddin terus membenahi sistim koneksi jaringan komunikasinya. Di beberapa fakultas di Unhas, kini sedang dilakukan pembenahan jaringan untuk memperlancar akses komunikasi civitas akademika Unhas.




Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/135495/Unhas_Benahi_Jaringan_Komunikasi

Foto Unik : Mari Mencari Kutu

Mencari Kutu - Sejumlah perempuan pemulung mengisi waktu luang mencari kutu
di atas kepala sesamanya pemulung seperti tampak di sisi Jalan Pengayoman,
Makassar, Jumat (22/10/2010)



Kegiatan mencari kutu di kalangan kaum perempuan mungkin sudah jarang kita saksikan di perkotaan seperti di Kota
Makassar. Namun bagi para pemulung ini, mencari kutu adalah hal yang "wajib" dilakukan usai beraktivitas. Mereka asik menelisik rambut-demi rambut rekannya untuk mencari kutu yang sering membuat kulit kepala gatal.

Baca juga di :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/133904/Mari_Mencari_Kutu

Satu Hati Untuk Wasior di Unhas

Suasana diskusi di pelataran Baruga AP Pettarani, Unhas, Rabu (10/10/2010) siang.


Di tengah aksi unjuk rasa mengecam kepemimpinan SBY-Budiono yang terjadi di beberapa universitas di Makassar, Rabu (20/10/2010). Segelintir mahasiswa Unhas dari Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik), Mahasiswa Hubungan Internasional, dan Komunitas Musik Caritas Fakultas Ilmu Budaya menggelar aksi penggalangan dana untuk korban banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Kegiatan ini bertema "Satu Hati Untuk Wasior", selain penggalangan dana, kegiatan ini diisi dengan diskusi tentang banjir bandang Wasior, serta pertunjukan akustik dari komunitas musik Caritas, Fakultas Ilmu Budaya.

Koordinator kegiatan, Ahmad Syarif, berharap dengan kegiatan ini kita dapat membantu korban banjir bandang di Wasior, Papua Barat. "Dengan kegiatan ini saya berharap bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban saudara kita yang ada di Wasior" tandasnya.

Diskusi yang digelar di pelataran Baruga AP Pettarani Unhas mendapatkan antusias dari mahasiswa. Diskusi yang membahas tentang bencana alam banjir bandang di Wasior, Papua Barat menyita perhatian peserta diskusi. "Saya berharap diskusi ini kita dapat mengetahui dan menjaga lingkungan sekitar kita" tambah mahasiswa Komunikasi Unhas angkatan 2008 ini.

Dana yang terkumpul akan disalurkan langsung ke Palang Merah Indonesia (PMI) Cab. Papua Barat. Kegiatan ini semakin meriah karena di isi pertunjukan akustikan dari mahasiswa pecinta musik Fakultas Ilmu Budaya.

Selengkapnya :
http://tribun-timur.com//read/artikel/133596/Citizen-Reporter-Satu-Hati-Untuk-Wasior-di-Unhas

Kemacetan di Pintu Satu Unhas Berimbas ke Dalam Kampus

Antrian sepeda motor yang hendak masuk ke dalam kampus terlihat
di pintu nol Jalan Politeknik, Makassar, Rabu (20/10/2010).


Unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Hasanuddin, Makassar, Rabu (20/10/2010) mengakibatkan akses keluar-masuk kampus terhambat. Ini diakibatkan karena mahasiswa yang berunjuk rasa meblokade dua ruas Jl di Perintis Kemerdekaan Km 9, tepat di pintu satu. Selain sepanjang jalan tersebut macet total akses keluar dari kampus pun susah.

Puluhan kendaraan nampak antri di pintu dua Unhas di depan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, antrian serupa terjadi di pintu nol Unhas Jl Politeknik dimana jalan alternatif tersebut hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.

Selengkapnya :
http://tribun-timur.com//read/artikel/133585/Kemacetan-di-Pintu-Satu-Unhas-Berimbas-ke-Dalam-Kampus

BERITA FOTO : Mendagri kunjungi Trans Studio









Mendagri Gamawan Fauzi (kanan) berbincang dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kiri) di Trans Studio, Makassar, Senin (18/10/2010)















Mendagri Gamawan Fauzi, owner Trans Corp Chairul Tanjung, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Komisaris Trans Corp Ishadi SK meninggalkan Trans Studio, Makassar, Senin (18/10/2010).

tak terasa sudah 2 tahun kita bersama

Mengurai kenangan saat mengikuti Basic Study Skill (BSS) membuat kita kembali
masa-masa menjalani Mahasiswa Baru (MaBa). Tak terasa dua tahun kita bersama
di Kampus ini, mengurai canda dan tawa. Tetap Semangat yah teman2.

Photo Document : Idham

BERITA FOTO : Kerupuk Masuk Kampus









Herman (25), menjajakan kerupuk jualannya kepada mahasiswa di Kampus Unhas, Kamis (14/10/2010) sore. Kerupuk kentang milik seorang distributor ini dijual seharga Rp 2.500 per bungkus.







Baca juga di :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/132629/BERITA_FOTO_Kerupuk_Masuk_Unhas

Penghijauan Tumpang Tindih di Makassar

Jalan AP Pettarani, Makassar yang sudah rimbun kembali ditanami bibit trembesi
oleh aparat pemerintah, seperti yang tampak Selasa (12/10/2010) sore.


Penghijauan Tumpang Tindih

Di tengah masih banyaknya median dan sisi jalan yang belum ditanami pohon penghijauan, median jalan AP Pettarani, Makassar yang sudah rimbun itu justru kembali ditanami bibit trembesi oleh aparat pemerintah setempat, seperti tampak hari Selasa (12/10/2010) sore. Cara kerja aparat seperti ini mencerminkan lemahnya visi tentang gerakan go green yang dicanangkan oleh Gubernur Sulsel.

Selain tidak efisien juga bakal membuat konsep penghijauan di kawasan Pettarani jadi kacau balau. Mungkin aparat bersangkutan lupa bahwa pohon trembesi lebih cocok tumbuh di daerah yang terbuka alias belum rimbun. Kalau pun tanaman itu tumbuh maka yang tampak adalah ketidakseragaman jenis dan ukuran batang pepohonan.

Pada sisi lain masih banyak median dan sisi jalan protokol belum ditanami pohon perindang. Misalnya, di sisi barat jalan AP Pettarani tepatnya di depan Kantor Cabang LG Makassar tidak jauh dari belokan ke Jalan Pelita Raya.

Contoh lain di Jalan Urip Sumohardjo dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Belum semua median jalan poros bandara tersebut ditanami pohon perindang yang layak. Masih banyak bolong-bolongnya, terutama di sekitar jalan layang, sekitar Gedung Graha Pena, Kampus UMI, dan Kampus ’45. Hal yang sama juga tampak di median jalan kawasan Daya dan Sudiang.

Sementara itu, salah satu bukti nyata akan lemahnya visi dan konsep penghijauan juga ditemukan di median Jalan Perintis Kemerdekaan, depan kampus STMIK Dipanegara (kawasan Bung). Median jalan itu hanya didereti pohon palem. Untuk diketahui, pohon palem tidaklah serindang pohon trembesi, dan masa pertumbuhannya pun lelet.

Sebagai warga yang hampir saban hari lewat di jalan-jalan protokol tersebut, hati saya acapkali tersenyum geli, dan sesekali geram bercampur sedih. Apalagi, jika pohon perindang itu ditanam tanpa dipagar, tentulah sangat rawan dijahili oleh tangan orang-orang yang lalu lalang. Jika pohon ditanam tanpa dipagari, itu sama artinya dengan penghijauan setengah hati.

BERITA FOTO : Ana Mustamin bawakan kuliah umum di Unhas




Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 (Riana Mustamin) berbicara pada kuliah umum tentang "Coorporate Communication" di American Corner, Unhas, Senin (11/10) siang. Hadir pada kuliah umum Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi (Dr. M. Nadjib) dan dosen Komunikasi Unhas (Dr. Hasrullah).






Baca juga di :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/132102/FOTO_CITIZEN_Kuliah_Umum_di_Unhas

Pemulung, Dicaci dan Dipuji

Tiga anak pemulung melintas di depan pusat perbelanjaan Carrefour,
Jalan Pengayoman, Makassar, Sabtu (09/10/2010) sore


Pemulung, Dicaci dan Dipuji

Kota Makassar menjadi surga bagi kaum urban untuk mengais rejeki. Bagi kaum pendatang, Makassar adalah masa depan. Harapan mereka ada di Kota Makassar meski harus bergelut dengan peluh dan hujan yang mendera. Jika tak punya keterampilan yang memadai, memulung pun jadi alternatif pekerjaan. Bagi mereka, sampah adalah ladang rejeki.

Pemulung, kadang dicaci karena penampilan mereka yang dekil, namun kadang juga mereka dipuji karena secara tidak langsung telah membantu menyelamatkan lingkungan dengan memisahkan sampah- sampah plastik.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/131806/Pemulung_Dicaci_dan_Dipuji

BERITA FOTO : Sapi Jalan-jalan di BTP



Tampak beberapa sapi di BTP Makassar, Minggu (26/9) siang.Maraknya hewan ternak yang berkeliaran di jalan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) bagi pengendara ketika melintas di jalur umum tersebut.

Selengkapnya :
http://tribun-timur.com/read/artikel/129740/FOTO-CITIZEN-Sapi-Jalan-jalan-di-BTP

BERITA FOTO : Hujan hambat pengeringan cengkeh








Yusuf (48) mengangkut cengkeh yang akan dijemur di eks. terminal Panakukang, Makassar, Kamis (07/10) siang. Hujan yang terjadi di Makassar beberapa hari terakhir menghambat pengeringan cengkeh tersebut.






Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/131450/FOTO_CITIZEN_Hujan_Hambat_Pengeringan_Cengkeh_di_Makassar

KOSMIK UNHAS GELAR SEPAK BOLA ANTAR ANGKATAN

Mahasiswa Komunikasi Unhas Angkatan 2008 tengah latihan di Lapangan Tango Futsal,
Jalan Yusuf Dg Ngawing, Makassar, Rabu (06/10/2010) sore.


KOSMIK UNHAS GELAR SEPAK BOLA ANTAR ANGKATAN

Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK), Universitas Hasanuddin Makassar,Biro Communication Games, Sport and Art (COMGASTRA) akan mengadakan Gelar Sepak Bola Antar Angkatan (Gesekan), Kamis, (07/10/2010) sore, di Lapangan Sepak Bola Fakultas Hukum, Unhas.

GESEKAN merupakan agenda tahunan Biro COMGASTRA dengan maksud agar sepak bola antar angkatan ini bisa menjalin persaudaraan dan keakraban antar angkatan, di Jurusan Komunikasi, Unhas.

Ketua Biro COMGASTRA, Sigit Pamungkas mengatakan, melalui pertandingan ini, rasa solidaritas dan kebersamaan antara mahasiswa Komunikasi semakin erat.

"Saya percaya melalui pertandingan ini, kita dapat menjalin kerja sama antar teman angkatan", ujarnya saat latihan di Futsal Tango.

Teks / foto : Muhammad Idham AMA

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/131271/Mahasiswa_Kosmik_Unhas_Gelar_Sepak_Bola_Antar_Angkatan

Melirik Keindahan Ujung Lero

Perahu mengangkut penumpang dan barang dari bibir Pantai Parepare menuju Ujung Lero, Kab. Pinrang, beberapa waktu lalu.

Melirik Keindahan Ujung Lero

Ujung Lero adalah daerah yang masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Pinrang yang terletak di Kecamatan Suppa. Salah satu jalur transportasi menuju desa tersebut adalah dengan menggunakan jalur laut yang dapat ditempuh sekitar 10-15 menit dari Kota Parepare. Ujung Lero memiliki keindahan alam. Hamparan sawah dan jejeran pohon kelapa dapat kita saksikan.

Ujung Lero dihuni oleh dua suku, yaitu Mandar dan Bugis. Namun, kebanyakan warganya adalah suku mandar. Penduduk setempat sangatlah ramah. Sebagian besar warganya hidup sebagai nelayan dan mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Selain mengandalkan hidup dari hasil laut, sebagian mereka juga menjadi pedagang dan penenung sutra.

Ujung Lero dengan segala keindahan dan keramahan penduduknya, sungguh adalah pesona yang tersembunyi.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/131253/Ujung_Lero_Daerah_Penenun_yang_Terlupakan

BERITA FOTO : Polisi dan Warga Mendorong Truk Kontainer Mogok









Sejumlah polisi di bantu warga mendorong truk kontainer bernomor polisi DD 9852 AH, yang mogok di Jalan AP Pettarani, Selasa (05/10/2010) sore. Truk yang mogok di tengah jalan tersebut menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.








Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/131097/FOTO_CITIZEN_Polisi_dan_Warga_Mendorong_Truk_Kontainer_Mogok

BERITA FOTO : Mayat Bocah Hebohkan Panakkukang








Mayat anak-anak ditemukan di kanal Kompleks Azalea, Makassar, Senin (04/10/2010) sore. Bocah bernama Eka Fitria ini ditemukan mengambang. Kepala korban hilang dan diperkirakan bocah ini berusia tiga tahun. Ia diperkirakan sudah tewas lebih dari tiga hari.












Petugas mengevakuasi mayat
Eka Fitria.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/130950/Bocah-Tanpa-Kepala-Itu-Sudah-Hanyut-3-Hari

BERITA FOTO : Penggergajian Kayu di Pinrang yang Nyaris Bangkrut




Dua pekerja mendorong kayu yang akan digergaji di Suppa, Kabupaten Pinrang, Sabtu (2/10/2010). Depo penggergajian kayu terancam bangkrut karena ekspor kayu lapis menurun akibat krisis.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/130766/FOTO-CITIZEN-Penggergajian-Kayu-di-Pinrang-yang-Nyaris-Bangkrut

Cerita Getir Penambang Kapur di Kabupaten Pinrang

Supu' (58) mengolah kapur hasil pembakaran di Pinrang, Sabtu (02/10/2010) siang. Kegiatan pertambangan batu kapur ini sudah berjalan bertahun-tahun dan terletak di Kelurahan Tellu Limpoe, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang


Cerita Getir Penambang Kapur di Kabupaten Pinrang

Siang itu, Sabtu (02/10/2010) matahari dengan leluasa memancarkan cahayanya, matahari siang tadi begitu menyengat. Di sebuah penambangan batu kapur di Kelurahan Tellulimpoe, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, seorang lelaki tua dengan rambut memutih sedang bergelut dengan bongkahan-bongkahan batu cadas berwarna putih. Suara martil beradu dengan batu cadas terdengar sahut-sahutan.

Kala matahari terik menyinari, Supu' (58), nama lelaki tua itu, tetap mengerjakan pekerjaannya sembari bercanda dengan rekannya. Tubuhnya yang sudah renta tak menyrutkan semangatnya untuk terus menempa dan memproses batu cadas tersebut menjadi tepung kapur.

Supu mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan turun-temurun. Dahulu pengelolaan batu kapur dilakukan secara tradisional oleh keluarga. Namun kini telah banyak pabrik dengan alat-alat modern yang mendominasi usaha pengolahan kapur di kawasan ini.

Proses pembakaran dimulai dengan cara melapisi batu kapur dengan selapis batu bara. Dan pembakarannya dilakukan selama seminggu.

Proses yang panjang ditambah tenaga yang terbuang dihargai dengan Rp 5.000 /5 kg kapur. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan dampak kesehatan yang diakibatkan, udara yang bercampur dengan debu kapur dan asap pembakaran.

Kerap kali Supu dan rekannya mengeluh sesak napas karena menghirup butiran-butiran kapur yang beterbangan.

Tapi apa boleh buat, hidup harus tetap berjalan. Dan setiap hari, Supu dan penambang kapur lainnya harus terus menempa bongkahan-bongkahan kapur untuk hidup yang lebih baik.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/130606/Cerita_Getir_Penambang_Kapur_di_Kabupaten_Pinrang

BERITA FOTO : Pintu Satu Unhas Banjir




Hujan yang turun di Kota Makassar sejak malam tadi hingga sore ini membuat ruas jalan di Pintu Satu Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, tergenang oleh air kecoklatan. Akibatnya, arus kendaraan ikut terganggu.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/97038/sitemap.html

BERITA FOTO : Gubernur Dialog Bersama Pimpinan Media Massa dan Tokoh Masyarakat










Gubernur Syahrul Yasin Limpo foto bersama dengan wartawan dan tokoh masyarakat, di lobi Makassar Golden Hotel, Sabtu (04/09) dini hari.















Gubernur Syahrul Yasin Limpo bersiap-siap meninggalkan Makassar Golden Hotel seusai berdialog dengan Pimpinan media massa dan tokoh masyarakat, Sabtu (04/09) dini hari.

BERITA FOTO : Jalur Makassar Parepare Masih Rusak





Menjelang lebaran Kondisi jalan poros Makassar-Parepare masih rusak salah satunya tampak di Dusun Awerange, Kecamatan Soppeng Riaja, Kab. Barru, Minggu (05/09/2010) sore.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/126638/FOTO-CITIZEN-Jalur-Makassar-Parepare-Masih-Rusak

BERITA FOTO : Orkes Sahur di Jl Penghibur




Kreativitas warga dalam bulan suci Ramadan salah satunya di tunjukkan dengan adanya orkes sahur, seperti yang ada di Jl Penghibur, Makassar, Sabtu (4/9/2010) dini hari.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/126641/FOTO-CITIZEN-Orkes-Sahur-di-Jl-Penghibur

BERITA FOTO : Menikmati Alam Bantimurung




Pengunjung Wisata Permandian Alam Bantimurung memotret rekannya, Sabtu (18/09/2010). Taman Nasional Bantimurung di Kabupaten Maros merupakan wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan.


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/128491/FOTO-WARGA-Menikmati-Alam-Bantimurung






Hajja Jaminang (60) menunggu pengunjung yang akan menyewa ban miliknya, di Wisata Permandian Alam Bantimurung, Kab. Maros, Sabtu (18/09/2010).


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/128494/Jaminang-Nenek-Penyedia-Jasa-Sewa-Ban-di-Bantimurung

BERITA FOTO : Warga Makassar Semangat Penghijauan

Seorang warga menyiram pohon yang ditanamnya di Jalan Pengayoman, Makassar, Kamis (30/9/2010) sore. Aktivitas warga ini layak ditiru warga lainnya agar gerakan menanam sejuta pohon dibarengi dengan pemeliharaan. Sudah banyak contoh, pohon yang ditanam dibiarkan mati dan layu karena tidak dipelihara


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/130343/FOTO-CITIZEN-Warga-Makassar-Semangat-Penghijauan

Mengenang Kejayaan Gowa di Benteng Somba Opu

Sisa-sisa Benteng Somba Opu


Mengenang Kejayaan Gowa di Benteng Somba Opu

Kini Sungai Jeneberang tidak lagi bisa dilewati karena telah dipenuhi eceng gondok. Pada awal abad ke-16 sungai ini menjadi jalur lalu lintas perdagangan, perahu dapat melewati sungai ini dari Pantai Losari.

Benteng Somba Opu pada awal abad ke-16 atas usaha raja Gowa ke-9 Karaeng Tumapakrisi Kallonna yang kemudian di lanjutkan oleh Karaeng Tunipallagga Ulaweng.


Benteng Somba Opu mulai dipersenjatai meriam-meriam berkaliber besar pada setiap sudut benteng. Secara arkeologis bentuk benteng belum diketahui, ini dikarenakan sebagian dindingnya belum teridentifikasi.

Berbagai penggalian telah dilakukan untuk mengungkap keberadaan dinding tersebut. Di dalam Benteng Somba Opu terdapat istana Raja, rumah para bangsawan, pembesar dan pegawai-pegawai kerajaan yang dikelilingi oleh tembok.

Benteng Somba Opu memiliki luas 113:590 m2 dan terletak di Desa Sapiria, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Di kawasan Benteng Somba Opu juga terdapat rumah adat dari berbagai Kota/Kabupaten di Sulawesi Selatan.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/129287/CITIZEN-REPORTER-Mengenang-Kejayaan-Gowa-di-Benteng-Somba-Opu

Parkir di Unhas, Bayarnya Sukarela

Seorang pengendara motor memberikan uang kepada juru parkir di Unhas, Selasa (22/9) pagi.
Tidak ada tarif parkir di Unhas, hanya saja jika ada yang memberi itu bersifat sukarela.


Parkir di Unhas, Bayarnya Sukarela

Parkir di dalam Kampus Unhas berbeda dengan parkir di tempat lain. Di Unhas, seorang pengendara bebas menggunakan tempat parkir. Soal biaya parkir, pengendara boleh membayar, boleh juga tidak. Besarnya bayaran terserah dari keinginan pengendara itu. Jadi pembayarannya sukarela alias sesuai keikhlasan pengendara.


Selengkapnya :
http://tribun-timur.com/read/artikel/129062/Parkir-di-Unhas-Bayarnya-Sukarela

Mahasiswa Komunikasi Unhas Lauching 5 Film

Suasana pemutaran film di Ruang B2, FISIP Unhas, Rabu (29/09/2010)


Mahasiswa Komunikasi Unhas Lauching 5 Film

Klub Kine dan Fotografi (KIFO), Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin launching lima Film hasil dari Indie Movie Class (IMC), pada hari Rabu (29/9), di Ruang B2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas.

Adapun Film Indie yang akan di Launching adalah Versus, Retak, The Way "Life About Choce", Antara Dyah Yang Tiada, dan Maya "Karena Nyata Lebih Indah Daripada Maya".

Ketua Panitia IMC, Maydelin Tandipuang, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini selain memenuhi salah satu program kerja KIFO, juga sebagai sarana pengembangan kreatifitas khususnya dunia perfilman.

Senada dengan itu, Siti Mayasari Pakaya (Anggota KIFO), berharap semoga melalui kegiatan ini dapat menampung dan menyalurkan bakat mahasiswa dalam bidang film, khususnya film indie.

Launching Film ini merupakan hasil dari pelatihan IMC yang diadakan beberapa bulan lalu. Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, yang diisi dengan beberapa materi mengenai dunia perfilm dan dibawakan oleh beberapa pemateri diantaranya Rusmin Nuryadin (Sutrada Film Indie "Cindolo Na Tape"), Arfan Sabran (Sutradara Film Dokumenter "Suster Apung"), dan beberapa pemateri jebolan KIFO.

Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Drs Sudirman Karnay, M.Si menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Komunikasi. "Kegiatan positif seperti ini memang menjadi prioritas bagi mahasiswa komunikasi". Ungkapnya saat ditemui di Jurusan Ilmu Komunikasi.


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/130010/CITIZEN-REPORTER-Mahasiswa-Komunikasi-Unhas-Lauching-5-Film

Perlu Ada Komisi Informasi Sulsel

Suasana Diskusi di Cafe Marasa, Makassar


Perlu Ada Komisi Informasi Sulsel

Lembaga Pendidikan Rakyat Anti Korupsi (PeRAK Institute) bekerja sama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) Jakarta, melaksanakan Focus Group Discussion. Diskusi ini bertema "Mendorong Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Selatan yang Baik dan Transparan", yang diadakan di Warkop Marasa, Jl Hertasning Makassar, Selasa (22/9/2010).
Diskusi bertujuan menggali sebanyak mungkin gagasan dari peserta Focus Group Discussion dalam rangka pengawalan pembentukan Komisi Informasi Provinsi Sulsel. Ini karena posisi Komisi Informasi sangat strategis sebagaimana amanah UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Hadir sebagai peserta FGD, Prof Sadly AD MPA, Dr Iqbal Sultan MSi (Tim Seleksi), Nasrullah Nara (PJI Sulsel), Mardiana Rusli (AJI Makassar), Nasrullah Arsyad (Anggota Komisi A DPRD Prov. Sulsel), dan beberapa peserta dari LBH Makassar.

Intisari pertemuan antara lain; Hindari meloloskan calon yang punya keterkaitan dengan partai politik demi menghindari konflik kepentingan; Calon yang diloloskan adalah berwawasan luas, termasuk memahami UU Pers dan UU Penyiaran; Penentuan kelulusan tidak terjebak pada aspek keterwakilan organisasi, profesi, dan jenis kelamin.


Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/129115/CITIZEN-REPORTER-Perlu-Ada-Komisi-Informasi-Sulsel

Acho Si Bocah Pengecer Koran

Junaedi Ade Putra (10) berjalan sembari menawarkan koran di koridor
Kampus Unhas, Rabu (01/09/2010)



Acho Si Bocah Pengecer Koran


PAGI itu mentari sibuk memberikan sinar hangatnya, awan ikut membantu mengatur melodi sinar-sinarnya, angin pun ikut bercengkrama bersamanya. Dari kejauhan di ujung sebuah koridor di Unhas, tampak berjalan seorang bocah dengan rangselnya yang besar sembari menenteng beberapa koran.

Satu demi satu mahasiswa yang duduk ia tawari koran, " Koran kak.., koran kak...!!!" suaranya lantang. Junaedi Ade Putra (10), itulah nama lengkapnya. Begitulah hari-hari yang dilalui oleh anak ke-2 dari enam bersaudara ini. Acho, nama sapaannya, ia tampak bugar dan tidak pernah mengeluh setiap hari. Bahkan tanpa lelah, ia harus berjuang sendirian mengelilingi koridor demi koridor yang ada di kampus merah itu untuk menjual koran.

Keinginannya bersekolah seperti anak-anak di usianya harus ia kubur dalam-dalam. Orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya.

Ia paling pantang membuka kedua telapak tangannya untuk meminta uang, dan ini ia buktikan dengan menjual koran yang seharinya hanya mendapatkan upah Rp20.000 per hari. Itu pun kalau koran yang ia jual semuanya laku.

Selengkapnya :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/125977/Acho-Si-Bocah-Pengecer-Koran

ole-ole dari Bali

--- in Kuta Beach ---

senja di penghujung bulan Juni 2010


--- senja di penghujung bulan Juni 2010 ---
Parepare, 30 Juni 2010

Tour Hunt Photography Indosat

- Ketek Kesu' Tana Toraja -

-- menuju CAHAYA --


- MENUJU CAHAYA -

Kamera: Canon EOS 1000D
Lensa: Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 IS
Film: Digital ISO 1600
Kecepatan: 1/50 sec.
Diafragma: f/4

Date Time Original: 2010:05:05 - 11:35am
ISO Speed Ratings: 1600

may day


Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
foto : Muhammad Idham AMA
teks : koran anak indonesia.com

Kompas Gramedia Fair 2010


KGF 2010 - Gubernur Sul-Sel (Syahrul Yasin Limpo) membuka Kompas Gramedia Fair di Gedung Celebes Convention Centre, Jln. Metro Tanjung Bunga, Makassar, Selasa (27/4) Sore. Syahrul didamping Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas (Andi Surudji), BM Card Center BCA (Wirya Wiryawan), dan GM Departemen Informasi dan Komunikasi Kompas Gramedia (Nugroho F Yudho)

PERSIPARE Parepare

PORDA - Persiapan Kesebelasan PERSIPARE Parepare menjelang Pra Pekan Olahraga Daerah (PORDA) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Tim ini memusatkan latihannya di Lapangan Andi Makkasau Parepare, Jumat (26/2) Sore.
simak :

SUDUT KOTA

SUDUT KOTA - Suasana Jalan Lahalede, Parepare. Gambar diabadikan ketika hujan baru saja reda, Jumat (26/2) dini hari. -foto : idham-

simak :

http://tribun-timur.com/read/artikel/81337/Berita_Foto_Parepare_Usai_Diguyur_Hujan_Dinihari

BERITA FOTO : Menunggu Korban


PLN MENUNGGU KORBAN – Pelebaran jalan Urip Sumihardjo – Perintis Kemerdekaan Makassar menyisakan ancaman maut bagi pengendara. Tepat di depan Kantor Perbekalan dan Angkutan KODAM VII Wirabuana, sebuah tiang listrik dibiarkan berdiri kokoh di tengah kepadatan lalu lintas seperti tampak hari Kamis (18/2). Pemandangan serupa juga tampak di depan SPN Batua Makassar. Warga menduga tiang-tiang itu sengaja dibiarkan untuk menunggu jatuhnya korban lalu lintas. - foto : idham -
simak :

Berita Foto : Pemulung


Di areal bekas bangunan Makasa, Jalan Pengayoman Makassar, yang sebentar lagi dibanguni gedung Pasar Segar, sepasang pemulung mengais besi bekas untuk menyambung hidup keluarga. Gambar direkam ketika hujan baru saja reda, Senin (15/2) pagi. - foto : idham -